Postingan

“GELAR KARYA BUNDA DAN ANAK” (Proyek Akhir Tahun TK Candra Buana Tulungagung)

Gambar
  3.3.a.10. Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid OLEH : DHIANA KURNIASARI CHOIRUL “GELAR KARYA BUNDA DAN ANAK” (Proyek Akhir Tahun TK Candra Buana Tulungagung)             Pagi yang cerah pada hari Jum’at tanggal 10 Juni 2022, secerah hati para guru dan murid di TK Candra Buana menjalani hari bermain dan belajar di sekolah. Suara music berdentang ceria, para murid bermain ayunan, jungkitan, papan luncur juga main lari-larian. Di sudut kelas A ada beberapa murid yang membaca buku cerita yang tersusun di rak sudut baca. Ada juga yang bergelanyut manja di bahu ibu guru sambal menceritakan banyak hal. Suasana khas TK yang ceria dan menyenangkan. Tepat jam 07.20 bel berbunyi tandanya para murid harus menyiapkan diri disiplin berbaris. Alhamdulillah tanpa instruksi guru, para murid yang sudah memahami kesepakatan kelas dan budaya positif tentang disiplin, segera mengambil tempat. Ada satu anak yang be...

3.3.a.6. REFLEKSI TERBIMBING “PROGRAM AKU BISA BERKARYA”

Gambar
  3.3.a.6. REFLEKSI TERBIMBING “PROGRAM AKU BISA BERKARYA” OLEH : DHIANA KURNIASARI CHOIRUL CGP ANGKATAN 4 KABUPATEN TULUNGAGUNG. Waktu berlalu begitu cepat, seakan melibas segala yang di depan dengan tidak terduga. Masih ingat saat awal daftar sebagai guru penggerak. Betapa banyak pertanyaan dalam benak, mampukah aku ... layakkah? Dalam mengikuti prosesnya dengan ikhtiar maksimal kulakukan. Menunggu pengumuman kelulusan untuk mengikuti Pendidikan Guru Penggerak laksana menunggu seorang kekasih hati. Sejuta rasa bercampur. Riuh rendah rasa hati deg-deg an seperti suara genderang perang. Aah ... sebegitukah? iya ... itu karena aku ingin banyak belajar di sini. Dan saat pengumuman kelulusan tercantum namaku. Betapa indah warna warni hati. Bersyukur ... sangat bersyukur. Modul demi modul terlampaui, banyak pengetahuan baru kudapat, ilmu yang awalnya tak pernah terbersit kuketahui, alhamdulillah ada kesempatan untuk mencecapnya, mengolahnya dalam rasa dan cipta karya. Tidak hanya...

Rasaku Tak Sendiri _ Dhiana Kurniasari Choirul

Gambar
  Rasaku Tak Sendiri Oleh : Dhiana Kurniasari Choirul   Gemericik suara air Merdu mendayu saat mengalir Kurasa dia akan menuju hilir   Tanpa ada yang bisa menahannya Terus berlalu siapa tahu akhirnya Tersendat berhenti sejenak adakalanya Tapi entahlah lurus terus menjurus tak peduli agaknya   Itu laksanamu yang terus berlalu Tak pedulikanku yang kau anggap angin lalu Bahkan mungkin bagimu bisa jadi aku benalu Yang tak pernah kau peduli bila hatiku ngilu Mengharapkanmu penuh rasa pilu   Tapi tak peduli apa rasaku Kurasa nuraniku telah beku Akupun tak pernah lagi tahu akan diriku Yang kutahu semua telah kurangkum lengkap dalam sebuah buku   Kuharap rasaku tak sendiri Agar tak pernah jengah kuberdiri Menanti datangnya hadir mentari Yang kuyakin hariku kan tersinari Indah penuh warna warni   Takkan putus lisan berucap Doa di sepertiga malam terus kuungkap Tuk kepakkan gemerlap sayap Hingga kan k...

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1 _ DHIANA KURNIASARI CHOIRUL

Gambar
    KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1 OLEH : DHIANA KURNIASARI CHOIRUL_ CGP ANGKATAN 4 KABUPATEN TULUNGAGUNG Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau yang lebih dikenal dengan Ki Hadjar Dewantara adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda. Ki Hadjar Dewantara lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ki Hajar Dewantara dibesarkan di lingkungan keluarga kraton Yogyakarta. Saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, Raden Mas Soewardi Soeryaningrat berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara. Semenjak saat itu, Ki Hadjar Dewantara tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Kita mengenal Ki Hadjar Dewantara dengan pemikiran beliau di dunia Pendidikan yaitu Patrap Triloka. Dalam sebuah artikel di https://www.zenius.net/prologmateri/sejarah/a/26...

Kartini : Simbol Perubahan

Gambar
 Kartini : Simbol Perubahan Membaca biografi Ibu Kartini memberikan motivasi besar untuk saya pribadi. Bahwa perubahan itu bisa diciptakan oleh siapapun. Kekuatan pemikiran Ibu Kartini yang tertuang dalam tulisan beliau " Habis Gelap Terbitlah Terang" merupakan langkah maju dan pemikiran yang luar biasa yang dimiliki oleh seorang perempuan yang pada masa itu begitu terplintir kemerdekaannya. Dari satu sisi ketidak berdayaan yang dan disisi lain kekuatan merubah adalah dua sisi yang sangat berbeda. Merupakan dilema yang mungkin bagi kita yang tidak memiliki jiwa pejuang akan menjadikan keputus asaan. Tapi bagi wanita luar biasa seperti Ibu Kartini diantara himpitan dilema itu beliau kreatif mengeluarkan kekuataannya yaitu melalui tulisan. Tulisan Ibu Kartini mampu mengubah mindset berfikir para menir Belanda. Dimana awal pemikirannya bahwa wanita Indonesia adl wanita bodoh yang tidak mengenal pengetahuan, berubah setelah membaca surat- surat Kartini yang diterbitkan oleh Eropa...

3.1.a.7. Demontrasi Kontekstual -Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran_ Dhiana Kurniasari Ch

Gambar
  3.1.a.7. Demontrasi Kontekstual -Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran OLEH : DHIANA KURNIASARI CHOIRUL Awal mendaftar dalam program Guru Penggerak yang ada dalam fikiran saya adalah ingin belajar. Yaa .... belajar banyak tentang kurikulum terbaru, belajar tentang arah pendidikan terkini karena saya merasa masih nol pengetahuan, belajar secara gratis tentunya itu yang menjadi pendorong saya untuk mengikuti Guru Penggerak. Belum ada bayangan sama sekali bahwa akan ada tanggungjawab moral seorang guru penggerak untuk menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, mendorong kolaborasi antar guru, menjadi coach bagi guru lain dan mewujudkan kepemimpinan murid sesuai yang termaktub tentang peran guru penggerak. Namun setelah mengikuti Pendidikan Guru Penggerak dengan berbagai tugasnya terutama saat di point modul demonstrasi kontekstual dan aksi nyata, yang didalamnya banyak penugasan untuk berbagi praktik baik dan penerapan teori modul, maka itu mem...

Berpalinglah dari Candu

Gambar
  #One Day One Poetry Berpalinglah dari Candu Oleh : Dhiana Kurniasari Choirul   Semerbak harum menguar bersamaan kepulan asap Kopi pahit hitam mengundang ingin dicecap Cangkir putih terlihat kontras menghadirkan indah gemulai gerakan uap   Diamnya begitu menggoda setiap pandang mata Sungguh takkan dapat tergambar hanya dengan goresan kata Apalagi hanya barisan sebuah cerita Tidak ... benarlah takkan ada pembanding penyerta   Tapi tak kuharap kau yang tergoda oleh dia Cukuplah mereka yang mabuk bersuka ria Terkena candu kafein yang selalu tersedia Melambungkan angan, memenuhi akal dengan euphoria Hingga hadir bayangan dihadapan tak dianggap terlihat bak bunga raflessia   Sayangku ... Sudahi kau terpekur hanyut dalam dunia yang kau ciptakan Sudahi fokusmu terpaku pada indah lena rayuan Lihatlah mataku layu terhempas sakit seakan terkena benturan Padahal inginku bahagia laksana si kecil yang bermain ayunan   Sad...