1.4.a.10 AKSI NYATA - BUDAYA POSITIF Oleh : Dhiana Kurniasari Choirul CGP Angkatan 4 Kabupaten Tulungagung
1.4.a.10 AKSI NYATA - BUDAYA POSITIF
Oleh Dhiana Kurniasari Choirul
CGP Angkatan 4 Kabupaten Tulungagung
A.
LATAR BELAKANG
Pendidikan
karakter merupakan usaha sadar yang terencana dan terarah melalui lingkungan
pembelajaran untuk tumbuh kembangnya seluruh potensi manusia yang memiliki
watak berkepribadian baik, bermoral-berakhlak, dan berefek positif konstruktif
pada alam dan masyarakat. Pengertian pendidikan karakter sendiri dapat dipahami
dari tiap-tiap katanya secara terpisah. Pendidikan merupakan proses
pembelajaran kebiasaan, keterampilan, dan pengetahuan manusia yang diteruskan
dari generasi sebelumnya kepada generasi berikutnya. Sementara itu, karakter
merupakan akumulasi watak, sifat, dan kepribadian individu yang mengarah pada
keyakinan dan kebiasaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan karakter di sekolah
bukan hanya mendorong murid untuk sukses secara moral maupun akademik di
lingkungan sekolah, tetapi juga untuk menumbuhkan moral yang baik pada diri
murid ketika sudah terlibat di dalam masyarakat. Pendidikan karakter yang dapat
menyiapkan murid menjadi manusia dan anggota masyarakat untuk mencapai
keselamatan dan kebahagiaan seperti tujuan pendidikan sendiri. Dalam pendidikan
Guru Penggerak, kita dikenalkan dan diharapkan mampu menumbuh kembangkan
pelajar Pancasila yang merupakan pelajar sepanjang
hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai
nilai-nilai Pancasila. Pelajar yang memiliki profil ini
adalah pelajar yang terbangun utuh keenam dimensi pembentuknya.
Adapun pendidikan karakter diharapkan sebagai profil pelajar Pancasila
antara lain: dapat mengembangkan
nilai-nilai pelajar pancasila yang Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan Berakhlak Mulia, Kreatif, Gotong Royong, Berkebhinekaan Global, Bernalar
Kritis dan Mandiri. Pendidika Karakter.yang menyiapkan murid menjadi manusia
dan anggota masyarakat untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan seperti
tujuan pendidikan sendiri.
Untuk mengembangkan pendidikan
karakter salah satunya dikembangkan budaya positif di lingkungan sekolah.
Budaya positif yang dikembangkan di sekolah berisi kebiasaan yang disepakati
bersama untuk dijalankan dalam waktu yang lama. Diharapkan kebiasaan positif
tersebut akan menjadi habit/ kebiasaan dan menjadi budaya bagi seluruh warga
sekolah. Namun untuk menjadikan budaya positif itu sebuah habit tentunya
diperlukan dukungan dari semua pihak dan Kerjasama yang baik antara murid, guru
dan orang tua. Supaya budaya positif itu tidak hanya menjadi sesuatu yang
bersifat formalitas dilakukan hanya ketika di sekolah saja, namun sudah menjadi
karakter yang melekat kuat pada anak dan akan diterapkannya dalam kehidupan
sehari-hari kapan dan dimanapun anak berada.
Salah satu bentuk budaya positif
yang dikembangkan di sekolah adalah menerapkan Disiplin Positif. Disiplin
positif adalah disiplin tanpa ancaman atau tanpa hukuman, menerapkan disiplin
positif dapat meningkatkan kesadaran siswa dalam membentuk karakter positif.
Disiplin positif dapat dibuat melalui kesepakatan antara guru dan siswa, agar
siswa merasa terlibat dan bertanggungjawab dalam menjalanankan disiplin
tersebut.
Dan salah satu langkah dalam
menerapkan budaya disiplin positif adalah dengan membentuk lingkungan kelas
yang mendukung terciptanya budaya positif, yaitu dengan menyusun kesepakatan kelas.
Kesepakatan kelas yang dibuat dapat membantu dalam pembentukan budaya disiplin
positif di kelas. Kesepakatan kelas tidak hanya berisi harapan guru terhadap
murid, tapi juga harapan murid terhadap pengajar. Kesepakatan disusun dan
dikembangkan bersama-sama antara guru dan murid. Diharapkan dapat dikerjakan
dan dilaksanakan dengan penuh kesungguhan, tanggung jawab dan penuh kesadaran
B. DESKRIPSI AKSI NYATA
Pelaksanaan kegiatan mengembangkan budaya positif melalui
kesepakatan kelas. Adapun budaya positif yang akan dilaksanakan adalah : sikap
peduli. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengembangkan budaya positif
adalah :
Minggu ke 1
1. Sosialisasi program rencana aksi nyata dalam mengembangkan
budaya disiplin positif melalui kesepakatan kelas. Kegiatan sosialisasi bersama
dengan seluruh guru TK Candra Buana.
2. Pembentukan Tim Mengembangkan budaya disiplin positif melalui
kesepakatan kelas.
3. Menentukan kelas sasaran untuk kegiatan awal aksi nyata
mengembangkan budaya disiplin positif melalui kesepakatan kelas yaitu kelas B2.
4. Pengumpulan ide-ide untuk kegiatan pelaksanaan aksi nyata.
Diperoleh kesepakatan
mengembangkan mengembangkan budaya disiplin positif melalui kesepakatan kelas
diantaranya adalah
1. Murid mendengarkan dongeng dari guru terkait budaya positif, spesifik
sikap bertanggungjawab, mandiri, sabar, jujur dan peduli karena dikaitkan
dengan visi sekolah.
2. Setelah mendengarkan dongeng dari guru, murid diajak untuk
mengulas kembali nilai-nilai moral yang ada dalam dongeng dan menceritakan
kembali dengan bahasa mereka.
Minggu ke 2
Pelaksanaan kegiatan
Mengembangkan budaya disiplin positif melalui kesepakatan kelas.
Langkah-langkah yang dilakukan guru dan murid dalam menyusun kesepakatan kelas
adalah
1. Guru memberikan cerita/ dongeng tentang budaya positif dan perbuatan baik sebagai pengantar awal dan memahamkan anak tentang budaya positif apa yang diharapkan diterapkan anak di sekolah.
2. Guru bersama murid mengidentifikasi masalah yang selama ini sering dihadapi di kelas, terkait dengan ketidaknyamanan yang dirasakan ketika proses pembelajaran di kelas. Masalah yang banyak disampaikan oleh murid dan guru adalah murid kurang kesadaran untuk merapikan mainan setelah digunakan, menyelesaikan tugas terutama tugas daring, mandiri dalam memakai sepatu sendiri dan membersihkan diri setelah BAB dan BAK, sabar menunggu giliran dan sabar mendengarkan saat guru menerangkan,kurangnya kejujuran saat bicara dan kurang peduli terhadap teman dan kebersihan lingkungan.
2. Guru menanyakan harapan dan ide kepada murid untuk mencapai kelas yang diimpikan. Harapan dan ide murid dengan kelas yang diimpikan adalah kelas yang nyaman dan tenang, teman-teman yang saling saling menghormati, jujur, dan mau bekerjasama, dalam diskusi semua dapat aktif, semua murid bersih, rapi dan tidak bau badan, disiplin/ tidak terlambat, kelas yang bersih dan nyaman, saling tolong menolong, semangat belajar dan mengerjakan tugas dengan penuh tanggungjawab dan mandiri.
3. Guru meminta murid untuk memberikan masukan tentang kondisi
kelas yang diimpikan satu persatu.
4. Guru menuliskan semua masukan yang disampaikan murid
5. Guru bersama murid memilih diantara semua masukan dan mengambil
kesimpulan hasil dari ide-ide yang disampaikan murid.
6. Guru bersama murid mengubah ide hasil diskusi menjadi sebuah
kesepakatan kelas
7. Setelah disepakati, guru dan murid menuangkan ide hasil diskusi
dalam sebuah poster kesepakatan kelas yang kemudian nanti akan dicetak dalam
banner dan ditempel dengan jiplakan tangan anak.
Semua proses terdokumentasi dalam video yang ada di youtube :
https://youtu.be/0vKc4_xZPSA
Tindakan yang dilakukan guru
kepada murid
1. Guru berperan sebagai manager yaitu merencanakan,
mengorganisasi, memimpin dan mengevaluasi hasil belajar mengajar yang
dikelolanya.
2. Guru menjadi teladan dalam pembentukan budaya positif murid,
berpihak pada murid dan menerapkan disiplin positif.
3. Guru menggali informasi kebutuhan murid dan diskusi membuat
kesepakatan kelas untuk membangun budaya positif.
4. Guru dan murid membuat poster kesepakatan kelas yang telah ditempeli
gambar jari murid.
5. Guru dan murid melaksanakan kesepakatan yang telah dibuat dengan
penuh komitmen dan tanggungjawab.
6. Guru dan murid melakukan refleksi berkala dan berkesinambungan.
Percakapan guru dan murid ketika
menyusun kesepakatan kelas, guru dan murid membahas tentang masalah-masalah
yang selama ini terjadi dan dihadapi di kelas
1. Guru terbuka kepada murid untuk menyampaikan pendapatnya terkait
penyelesaian masalah yang selama ini sering terjadi
2. Guru memberikan pertanyaan tentang bagaimana kondisi kelas yang
diimpikan saat ini dan harapan tentang hubungan guru dan murid yang diimpikan
saat ini.
3. Guru menyampaikan kepada murid bahwa harus menghindari kata
dilarang dan jangan, membuat penekanan pada kesepakatan kelas misalnya bertanggungjawab,
mandiri, sabar, jujur dan peduli dll.
4. Murid menyampaikan ide dan harapannya kepada guru terhadap
kondisi kelas yang diimpikan.
5. Guru dan murid membuat kesimpulan dari semua masukan murid untuk
dijadikan kesepakatan kelas.
6. Guru dan murid melakukan umpan balik tentang pelaksanaan
kesepakatan kelas yang sudah dibuat.
Minggu ke 3
Melaksanakan refleksi pelaksanaan
kesepakatan kelas.
C. HASIL
DARI AKSI NYATA
Hasil kegiatan Mengembangkan
budaya disiplin positif melalui kesepakatan kelas adalah diperoleh informasi
yang dibutuhkan dalam penyusunan kesepakatan kelas diantaranya
1. Berbagai permasalahan yang dialami guru dan murid selama proses
kegitan pembelajaran di kelas, baik itu pembelajaran secara tatap muka maupun
jarak jauh.
2. Harapan dan ide kepada murid untuk mencapai kelas yang
diimpikan.
3. Kesimpulan hasil dari ide-ide yang disampaikan murid
4. Mengubah ide hasil diskusi menjadi sebuah kesepakatan kelas oleh
guru dan murid
5. Poster kesepakatan kelas
6. Perubahan sikap murid dan kesadaran untuk menerapkan budaya
positif.
D. PEMBELAJARAN
YANG DIDAPAT DARI PELAKSANAAN
Kegagalan
Kegagalan dalam mengembangkan
budaya disiplin positif melalui kesepakatan kelas diantaranya
1.
Adakalanya ada beberapa anak yang
melanggar kesepakatan kelas yang sudah dibuat, terutama kesadaran untuk bertanggungjawab
merapikan mainan yang sudah digunakan.
2. Kurangnya ketelatenan guru dalam
mengingatkan tentang kesepakatan yang sudah dibuat, karena Anak Usia Dini
membutuhkan penanaman nilai karakter dengan terus diingatkan dan dibiasakan
setiap hari.
Keberhasilan
Keberhasilan dalam kegiatan
mengembangkan budaya disiplin positif melalui kesepakatan kelas diantaranya
1. Murid sangat antusias dengan kesepakatan kelas yang dibuat.
2. Murid sangat senang ketika kesepakatan kelas dibuat poster.
3. Murid setuju dengan kesepakatan kelas yang dibuat
4. Murid siap melaksanakan kesepakatan kelas yang dibuat
5. Murid mulai memperlihatkan perubahan dengan adanya kesepakatan
kelas.
E. RENCANA
PERBAIKAN PELAKSANAAN DI MASA MENDATANG
1. Pembuatan kesepakatan kelas akan dilaksanakan pada kelas lainnya.
2. Poster kesepakatan akan dibuat poster dan disepakati dengan
menempelkan gambar lima jari oleh semua murid dan guru
3. Melaksanakan refleksi pelaksanaan kesepakatan kelas pada semester selanjutnya.
F. PENGIMBASAN
Pengimbasan dilakukan di KKG (Kelompok Kerja Guru)/ Gugus di Kecamatan Tulungagung yang melibatkan 7 KS se gugus dan 38 guru. Kegiatan dilakukan pada hari Rabu tanggal 9 Pebruari 2022. Pengimbasan dilakukan di tingkat gugus, karena diharapkan semakin banyak guru yang terinspirasi dan termotivasi untuk melaksanakan penerapan budaya positif di lembaganya.
Salam Guru Penggerak ....
Tergerak, Bergerak, Menggerakkan!
Salut dengan saman Kak. 😊
BalasHapusWaah....senengnya di koment ibu koord PP.....
Hapus