Rancangan Aksi Nyata 1.4.a.10 (Budaya Positif)- DHIANA KURNIASARI CHOIRUL

 

Rancangan Aksi Nyata 1.4.a.10 - Budaya Positif

OLEH : DHIANA KURNIASARI CHOIRUL

 

A. Latar Belakang

Budaya positif di sekolah merupakan nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak pada siswa agar siswa dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang bertanggung jawab, kritis, dan penuh hormat (Sumber: Modul PGP). Pada intinya pemikiran Ki Hajar Dewantara, guru sebagai penuntun siswa menuju kebahagiaan dan keselamatan dengan memperhatikan kodrat anak dan kodrat zaman. Budaya positif menuntun siswa untuk melakukan hal positif sehingga dapat membentuk karakter baik yang kelak akan bermanfaat untuk mereka. 

Langkah awal yang dilakukan untuk menciptakan budaya positif adalah dengan membuat kesepakatan kelas, dimana kesepakatan kelas ini berisi aturan-aturan yang membantu guru dan siswa bekerja sama dalam membentuk kegiatan pembelajaran yang efektif. Kesepakatan kelas bukan hanya berisi harapan guru terhadap siswa, tetapi juga harapan siswa kepada guru dan terhadap kelasnya sehingga kesepakatan kelas harus dirancang bersama antara guru dan siswa. Kesepakatan kelas harus disusun dengan jelas sehingga mudah dipahami, menggunakan kalimat positif, dan dikembangkan secara berkala.

B. TUJUAN

Adapun tujuan aksi nyata ini adalah :

1.     1. Menerapkan budaya positif di kelas sehingga dapat menumbuhkan karakter baik pada             siswa seperti saling menghargai dan bekerjasama.

2.     2. Memberikan ruang pada anak untuk percaya diri dan berani menyampaikan pendapatnya.

C. TOLAK UKUR

       Untuk mengetahui sejauh mana kegiatan ini sudah dilakukan dan untuk mengontrol              kegiatan supaya tetap terarah pada tujuan yang sudah ditetapkan, maka tolok ukur yang          digunakan sebagai berikut :

1.     1. Terbentuknya "Keyakinan Kelas" melalui kegiatan kesepakatan kelas yang dilakukan                bersama wali kelas dan siswa.

2.     2.  Siswa dan guru konsisten dalam menjalankan keyakinan kelas yang sudah disepakati.

3.     3. Adanya karakter baik dalam diri siswa seperti saling menghargai dan bekerjasama.

4.    4. Saling menghargai siswa diwujudkan dengan menghargai dan mendengarkan saat guru           atau orang lain bicara/ menjelaskan materi.

5.     5. Siswa termotivasi untuk focus pada kegiatan pembelajaran.

6.    6. Saling bekerjasama diwujudkan dengan mampu mengerjakan kegiatan secara bersama-          sama dan tidak saling mengganggu.

D. LINIMASA TINDAKAN YANG DILAKUKAN

1.   1.   Perencanaan

        Kesepakatan kelas dimulai dengan memberikan penjelasan terkait kesepakatan kelas yang akan dibuat. Karena jenjang sekolah anak jenjang pendidikan anak Usia Dini, maka diperlukan kisah/ dongeng inspiratif yang membuat anak memahami apa, bagaimana dan manfaat dari kesepakatan kelas yang dibuat. Setelah itu perlu direncanakan kapan kesepakatan kelas disosialisasikan pada anak serta bagaimana cara mengevalusi pelaksanaan dari kesepakatan kelas, sejauhmana ditaati dan dijalankan oleh anak. Yang terakhir adalah tindaklanjut dari hasil evaluasi yang sudah dilaksanakan.

2.     2. Pengorganisasian/ pembagian tugas

           Pembagian tugas semua guru : siapa yang mendongeng, siapa yang memimpin                  kegiatan kesepakatan kelas, siapa yang membuat instrument evaluasi/ catatan anekdot           record dan siapa yang Menyusun draft tindaklanjut.

3.     3. Pelaksanaan kesepakatan dan kegiatan pendukung

      Pelaksanaan kegiatan kesepakatan sesuai kegiatan dan waktu yang sudah direncanakan

4.     4. Evaluasi

        Melalui catatan anekdot record yang dimiliki anak, maka akan terlihat sejauhmana                 kesepakatan kelas itu dilaksanakan oleh siswa.

E. DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN

1. Bahan dan alat yang dibutuhkan antara lain : buku cerita, boneka tangan, boneka jari dan APE (Alat Peraga Edukatif) yang bisa digunakan anak untuk membiasakan bekerjasama, seperti : balok, alat bermain peran, alat pertukangan, alat masak-masakan dan lain-lain.

2. Sangat diperlukan kolaborasi antara semua guru, kepala sekolah dan murid untuk membuat perencanaan kesepakatan kelas, melaksanakan kegiatan untuk memahamkan anak pada kesepakatan kelas yang sudah dibuat dan merefleksi sejauhmana kesepakatan kelas bisa dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab.

 

Salam Guru Penggerak

Tergerak ... Bergerak ... Menggerakkan

Guru Bergerak, Indonesia Maju


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi buku Slilit Sang Kyai

WEBINAR LITERASI PGRI KABUPATEN TULUNGAGUNG

DONGENG : TIDAK BISA HIDUP SENDIRI