1.2.a.7. Demonstrasi Konstektual - Nilai dan Peran Guru Penggerak

 1.2.a.7. Demonstrasi Konstektual - Nilai dan Peran Guru Penggerak

                       Oleh : Dhiana Kurniasari Choirul

1.    Saya  akan menjadi guru penggerak yang :

a.  Mampu menggerakkan komunitas sekolah untuk mengimplementasikan pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistic. Atif dan proaktif

b.  Mampu menerapkan merdeka belajar : inovatif, berpusat pada anak, menyenangkan.


2.    Nilai-nilai yang harus saya kuasai :

a.    Mandiri : Saya harus menanamkan nilai-nilai kemandirian dalam diri saya, kalau saya tidak mandiri dalam mengakses ilmu dan menerapkannya. Bagaimana saya bisa memotivasi rekan lain?

b.    Reflektif : Saya akan terbuka dengan segala bentuk perubahan dan harus mau serta mampu mampu menerima hal-hal yang baru.

c.    Kolaboratif : Saya akan banyak melakukan diskusi dan kolaborasi  dan menjalin kerja sama dengan teman-teman sejawat guna menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada. Serta untuk mengetahui apa kekurangan dan kelebihan dalam proses belajar mengajar

d.    Inovatif : Saya akan berusaha terus untuk mencari solusi-solusi, hal-hal baru dan ide-ide kreatif untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna.

e.    Pembelajaran yang terpusat pada murid : Saya akan mendesain pembelajaran yang ramah anak, yang mengajak anak untuk mengalami dengan cara mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/eksperimen mengasosiasikan/mengolah informasi dan mengkomunikasikan pengetahuan yang dipelajarinya, dan memberikan otonomi pada anak untuk mengeksplore seluruh kemampuannya dan menggunakan alat dan bahan sesuai yang diinginkan anak.


3.    Nilai itu semua saya pilih

    Karena saya beranggapan nilai itu sangat penting dan saya merasa harus mampu menanmkan nilai-nilai itu dalam diri saya, karena nilai tersebut sangat mendukung saya untuk menjalankan dan menguatkan peran saya sebagai guru penggerak sejati.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi buku Slilit Sang Kyai

WEBINAR LITERASI PGRI KABUPATEN TULUNGAGUNG

DONGENG : TIDAK BISA HIDUP SENDIRI