DONGENG KE-4 : BUAH DARI KESUNGGUHAN
BUAH
DARI KESUNGGUHAN
Pagi
yang cerah di hutan pinggir Kota Tulungagung, seperti biasa Mimi bangun pagi
sekali dan membuka jendela kamarnya. Saat itulah dilihatnya Ibu Kelinci yang
baik hati sedang berdiri di depan pintu rumahnya sambil membawa koper. Saat
melihat Ibu Kelinci itulah dia membangunkan Momo saudaranya.
“Momo ... Momo ... bangunlah ... lihatlah Ibu Kelinci
kelihatannya mau pergi, mungkin dia membutuhkan bantuan kita,” kata Mimi sambil
mengguncang badan Momo.
“Auuuuuhmmmm ... Aaah ... ada apa sih Mi membangunkan
aku ... malas ah,” jawab si Momo dengan marah sambil melanjutkan tidurnya.
“Ya sudah kalau tidak mau bangun, biar aku saja yang
menemui Ibu Kelinci yang baik hati dan senang berbagi kue, hehe...” kata Mimi
lagi menggoda Momo.
Saat
mendengar kata kue, Momo langsung bangun dari tidurnya dengan mata
berbinar-binar.
“Ayo Mi ... kita segera menemui Ibu Kelinci,” kata
Momo dengan penuh semangat.
“Eh ... ya cuci muka dan gosok gigi dulu
dong...setelah itu mari kita temui ibu Kelinci,” jawab Mimi mengingatkan si Momo.
Momo
masuk ke kamar mandi dengan malas dan segera mencuci muka dan menggosok
giginya.
Akhirnya Momo dan Mimi keluar rumah
dan menuju rumah ibu Kelinci. Momo lari mendahului Mimi. Dia sangat
bersemangat.
“Ibu Kelinci mau keluar kota ya, silahkan kalau
membutuhkan bantuan saya,” kata Momo dengan penuh harap dan yang ada dalam
fikirannya adalah gambaran kue lezat buatan Ibu Kelinci.
Mimi
yang baru sampai disana tersenyum mendengar perkataan Momo, begitu juga dengan
Ibu Kelinci.
“Terima kasih anak pintar, aku akan keluar kota selama
seminggu. Tolong jaga dan bersihkan rumahku ya?” jawab Ibu Kelinci.
“Baiklah Ibu...tapi...tapi...pasti ada hadiahkan untuk
saya?” jawab Momo dengan malu-malu.
“Pasti ada hadiah untuk anak yang rajin, baiklah ibu
berangkat dulu dan kutitipkan rumahku dan kebersihannya pada kalian,” pesan Ibu
Kelinci.
“ Iya ibu... hati-hati dijalan, kami pasti merindukan
Ibu,” jawab Mimi.
Ibu
Kelinci melangkah meninggalkan rumahnya sambil melambaikan tangan pada Momo dan
Mimi.
Setelah Ibu Kelinci tidak kelihatan,
Mimi dan Momo segera masuk kedalam rumah Ibu Kelinci untuk melihat apa yang
bisa mereka lakukan.
“Hai Mimi ... kamu pulang dan bersihkan rumah kita
saja, rumah Ibu Kelinci akan aku bersihkan sendiri,” kata Momo dengan nada
mengusir.
“Baiklah aku pulang dulu untuk membersihkan rumah kita
dulu ya... nanti setelah itu aku akan kesini membantumu,” jawab Mimi.
“Aah ... tidak usah kau bantu aku, aku bisa
mengerjakannya sendiri. Sana-sana pulanglah,” kata Momo dengan nada marah.
Akhirnya
Mimi pulang ke rumahnya. Momo senang sekali melihat semua itu
“Hohoho ... aku akan membersihkan rumah ini sendirian
dan aku temukan hadiahnya. Pasti hadiahnya kue yang lezat... akan aku makan
sendiri,” kata Momo dalam hati sambil tersenyum.
Dan mulailah Momo membersihkan rumah
ibu kelinci. Dia menyapunya dengan asal saja. Debu yang ada di meja
dibiarkannya tanpa dilap. Tidak butuh waktu lama selesailah pekerjaannya dan
mulailah dia mencari-cari dimana hadiahnya.
“ Aah ... dimana hadiahnya ... kenapa aku tadi tidak
tanya Ibu Kelinci. Hhhh ... kalau tidak ada hadiahnya kenapa aku capek-capek
bersih-bersih,” kata Momo sambil
marah-marah dan diapun segera pulang.
Sampai
di rumah dia melihat Mimi telah selesai membersihkan rumah dan menyiapkan
sarapan untuk mereka berdua
”Hai Mimi ... aku capek dan lapar, sini akan kumakan
sarapanku,” Kata Momo kesal.
“Lo ... lo ... pulang-pulang kok marah-marah, ada apa
Momo?” tanya Mimi heran.
“Aah ... Ibu kelinci bohong, tidak ada hadiah untuk
kita, rugilah aku bersih-bersih tadi,” jawab Momo dengan marah.
“Hmm ... jangan begitu Momo, itu namanya tidak tulus
ikhlas. Kalau begitu mulai besuk biar aku yang membersihkan rumah Ibu Kelinci,”
jawab Mimi.
Keesokan harinya, Mimi kerumah Ibu
Kelinci untuk membersihkan rumah itu. Di bukanya pintu dan dimatikannya
lampunya. Sebelum mulai menyapu dia ambil kemoceng untuk membersihkan debu yang
ada di meja dan dia buka taplak mejanya. Tiba-tiba ada kertas jatuh dan
bertuliskan “ hadiah pertama
untuk anak yang rajin bisa diambil di dalam almari dapur yaitu sepotong kue
keju yang lezat”.
Mimi tersenyum bahagia, dia tidak mengira mendapat
catatan hadiah dari Ibu Kelinci. Mulailah dia membuka tirai dan jendela supaya udara masuk, saat itulah ada
kertas jatuh dari balik tirai
“ Untukmu anak rajin, ambillah es sirup stroberi
didalam kulkas“.
“Ibu Kelinci ... bisa saja, terima kasih ibu,” kata
Mimi dalam hati dengan terharu.
Mulailah Mimi menyapu, dia menyapu dengan sangat
bersih disetiap sudut dia sapu dan saat membuka keset yang ada di depan pintu,
dia terkejut karena ditemukannya lagi catatan “ selamat anak
rajin, satu kantong permen khusus untukmu ada di laci meja kerjaku”. Sekali
lagi Mimi tersenyum bahagia. Tapi dia tetap melanjutkan membersihkan rumah Ibu
Kelinci tanpa mengambil hadiahnya dulu. Setelah dalam rumah sudah bersih,
mulailah Mimi membersihkan halaman. Tapi sebelumnya disiramnya bunga-bunga yang
ada di halaman. Saat mau menyiram anggrek, dia lihat ada kertas dan saat dibuka
tertulis “ Untukmu sayang, uang jajan selama
seminggu. Ada di laci dekat permen”.
Hampir Mimi terlonjak karena gembiranya.
Momo
yang melihat Mimi dari rumahnya heran
“Ada apa kok Mimi bahagia sekali, jangan-jangan ... aku
akan kesana saja untuk mencari tahu ,“ kata Momo dalam hati sambil terus pergi
menemui Mimi.
“Hai Mimi ... kenapa kamu bahagia sekali?” tanya Momo
ingin tahu.
“Lihatlah catatan-catatan ini Momo,” Jawab Mimi sambil
menyodorkan catatan-catatan yang ditemukannya.
“Haaa ... dimana kamu menemukannya?” jawab Momo
terkejut.
“Aku menemukannya dibawah taplak, dibalik tirai,
dibawah keset dan didekat bunga anggrek,” jawab Mimi tersenyum.
“Aah tahu begitu tadi akan aku buka tempat-tempat itu,
aku menyesal telah membersihkan rumah Ibu kelinci dengan asal. Pasti kau akan
makan sendirikan hadiahmu itu?” tanya Momo ketus.
“Momo ... kebersihan lingkungan adalah tanggungjawab
kita semua, makanya kita harus sungguh-sungguh membersihkan lingkungan kita
supaya bersih, rapi dan nyaman. Serta harus tulus ikhlas dalam melaksanakan
tugas, jangan asal saja. Sudaaah ... jangan khawatir, hadiah ini akan aku bagi
denganmu,” nasehat Mimi pada Momo.
Momo diam sambil merenungkan apa yang dikatakan Mimi,
dia menyadari kesalahannya. Dia berjanji didalam hatinya akan jadi anak rajin,
tulus ikhlas dan bertanggungjawab seperti Mimi. Dia tersenyum sama saudaranya
yang baik hati dan mau berbagi.
“Oh ... saudaraku sayang, terima kasih atas nasehatmu
dan semua yang kau berikan padaku. Aku berjanji mulai hari ini akan selalu jadi
anak yang rajin dan baik hati sepertimu. Mari kita bersama-sama menjaga
kebersihan lingkungan kita agar nyaman,” jawab Momo sambil memeluk Mimi.
Mimi
bahagia sekali, dia tersenyum dan bersyukur
“Terima kasih Alloh ... terima kasih Ibu Kelinci ...
Engkau telah sadarkan saudaraku Momo,” Kata Mimi dalam hati.
Mulai saat itu, Momo menjadi anak
yang rajin, suka menolong dan baik hati.
Dia telah memenuhi janji yang telah diucapkannya, karena dia sadar bahwa akan
ada buah dari kesungguhan yang dilakukannya.
Jian mantap bu, angel damel kados niku
BalasHapusWaaah bpk....namung tulisan sederhana.
HapusTulisan panjenengan yg benar2 keren.