CIPLUKAN MAKANAN ULAR?

 CIPLUKAN MAKANAN ULAR?

 

              Saat ini sedang hits dimana-mana buah kecil berwarna hijau kekuningan, bentuknya seperti kersen/ anggrung, tapi beda warna dan bedanya lagi pada saat buah masih muda dilindungi tudung. Rasanya manis sedikit ada asamnya kalau sudah tua, namun pahit bila masih muda dan berwarna hijau. Buah ini semacam gambaran kontradiktif dengan kenyataan hidup, biasanya kalau manusia yang muda-muda itu yang terlihat manis, terutama perempuan. Tapi tidak dengan buah ini, yang tualah yang terasa manis. Eaaa....

Lalu buah apakah itu?

Iya ... orang menyebutkan Ciplukan. Buah ini dari pohon semak yang biasanya tumbuh di sawah, namun sekarang mulai merambah supermarket. Kok bisa ya? Apa sih hebatnya Ciplukan? Kok sampai banyak orang memburunya? Padahal dulu ... waktu saya masih kecil, betul-betul terpatri dalam ingatan. Mbah putriku melarang keras saya memakan buah itu, kata beliau “Itu makanan Ular” dan Dhiana kecil begitu percaya, hingga satu kantong Ciplukan langsung terbuang sia-sia di tempat sampah. Entahlah saat itu imajinasi saya menggambarkan kalau ciplukan itu baru dijilati Ular dan betapa jijik saat itu. Duuuh ... memang dasarnya saya yang suka berimajinasi terlalu jauh. Setelah itu tidak pernah sekalipun saya ingin memegang bahkan memakan buah ciplukan tersebut. Hingga dikejutkan dengan boomingnya harga Ciplukan yang luar biasa. Karena memang ternyata manfaatnya yang luar biasa dan juga sudah mulai langka.

Apa sih manfaat buah Ciplukan ?

Manfaatnya Ciplukan (diambil dari Kompasiana : https://health.kompas.com/read/2020/02/08/163500368/6-manfaat-kesehatan-buah-ciplukan-tanaman-sawah-yang-rambah-supermarket?page=all.) antara lain :

1.    Mengatasi Hipertensi

Ekstrak ciplukan dapat dimanfaatkan untuk mengatasi tekanan darah tinggi (hipertensi).

Cara mengolah ciplukan untuk hipertensi, sediakan lima gram ciplukan kering dan rebus dalam 110 mililiter air. Tunggu rebusan selama 10-15 menit, sambil sesekali diaduk. Lalu saring, tunggu sampai dingin, baru minum dua kali sehari. Perhatikan, air rebusan ciplukan tidak boleh diminum setelah 24 jam karena sudah rusak.

2.    Mengobati  Diabetes

Untuk mengobati kencing manis, rebus 10 gram ciplukan kering dalam 400 mililiter air. Tunggu rebusan selama 10-15 menit, sambil sesekali diaduk. Lalu saring, tunggu sampai dingin, baru minum dua kali sehari. Baca juga: Selain Minum Jus Jambu, Ini 7 Cara Alami Naikkan Trombosit dengan Cepat

3.    Mengobati Bisul

Untuk mengatasi bisul, gunakan satu genggam daun ciplukan, satu sendok teh adas pulasari, satu lembar daun sirih, dan sedikit garam. Campurkan semua bahan dan remas-remas sampai lembut. Baru oleskan sekitar bisul.

4.    Mengobati Borok

Untuk mengatasi borok, ambil satu genggam daun ciplukan dan tambahkan dua sendok teh air kapur sirih. Tumbuh sampai halus bahan tersebut, lalu tempelkan ke bagian yang sakit.

5.    Mengatasi Gusi berdarah

Kandungan vitamin C dalam buah ciplukan digunakan untuk mengatasi gusi berdarah. Caranya, makan buah ciplukan segar sebanyak 30 buah setiap hari. Baca juga: Kabar Baik, Makan Satu Buah Alpukat Sehari Ampuh Lawan Kolesterol Jahat

6.    Mengatasi Batu ginjal

Ciplukan juga dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit batu ginjal.

Melansir buku Ahli Atasi Kolesterol, Hipertensi, Diabetes (2016) oleh Trubus, kandungan antibakteri dalam ciplukan dapat meluruhkan endapan kalsium dalam ginjal. Untuk mengatasi batu ginjal, gunakan campuran 10 gram ciplukan kering, 15 gram bawang dayak kering, 15 gram meniran kering, 15 gram kumis kucing kering, 30 gram kejibeling kering, dan 10 gram daun sendok kering. Campuran tersebut direbus dalam lima gelas air, dan tunggu sebentar sampai air rebusan susut menjadi tiga gelas. Saring, lalu minum tiga kali sehari.

 

Tapi alangkah lebih bijaksana dan baiknya, untuk menjamin keamanan obat tradisional ciplukan, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi ramuan di atas.

Melihat betapa besar manfaat Ciplukan bagi Kesehatan, maka tidak salah kalau buah itu sekarang begitu hits di masyarakat. Karena pola hidup masyarakan sekarang sepertinya mengarah ke “Back to Nature”. Fenomena itu mengingatkan kita akan kebesaran Ciptaan Alloh, bahwa Alloh menciptakan hal sekecil apapun tidak ada yang sia-sia dan pasti ada manfaatnya, maka bersyukur harus senantiasa ditingkatkan. Alam menyediakan segalanya untuk manusia. Alhamdulillah .... Ciplukan Buah Idola !!!!!!!!!!!

 

Tulungagung, 9 Desember 2020

By : Bunda Dhia


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi buku Slilit Sang Kyai

WEBINAR LITERASI PGRI KABUPATEN TULUNGAGUNG

DONGENG : TIDAK BISA HIDUP SENDIRI